|

Detail Mastikasi di dalam Rongga Mulut


 

(Detail Mastikasi di dalam Rongga Mulut)

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, manusia memerlukan nutrisi untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk mempertahankan hidup dan beraktifitas sehari-hari. Nutrisi yang didapatkan berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi tidak serta merta bisa langsung diserap dengan baik oleh sel tubuh kita. Tubuh kita harus memecah molekul besar dari makanan yang kita konsumsi menjadi molekul kecil agar dapat diserap oleh sel tubuh kita. Proses tubuh memecah molekul besar dari makanan menjadi molekul yang lebih kecil dinamakan proses pencernaan. Dalam proses pencernaan melibatkan sekelompok organ yang dinamakan Digestive System atau system pencernaan.

Pada system pencernaan yang pertama terjadi didalam cavum oris kita melibatkan proses pengunyahan atau Mastikasi. Mastikasi melibatkan aktivitas pegunyahan oleh gigi geligi, otot pengunyahan, otot wajah, otot kepala dan leher, sendi temporo mandibula, bibir, palatum, lidah dan sekresi saliva. Gerakan rahang yang normal pada aktivitas pengunyahan terjadi ke atas, ke bawah dan ke samping yang akan menstimulasi kelenjar saliva untuk mengeluarkan saliva dan kemudian bercampur dengan makanan. Pergerakan ini juga didukung oleh aktivitas otot leher dan punggung serta otot sekitar sendi. Pergerakan rahang pada aktivitas pengunyahan dimulai dari mandibula yang bergerak ke bawah berarti Gerakan membuka yang dilakukan oleh otot muskulus pterygoideus lateralis. Terjadi proses ingesti, makanan akan masuk ke cavum oris disertai dengan proses menutupnya mandibula yang bergerak ke atas melibatkan kontraksi otot muskulus temporalis, muskulus masseter dan muskulus pterygoideus medialis yang sekaligus membantu gigi geligi agar berkontak pada oklusi yang normal. Kemudian, oklusi pada proses pengunyahan dipertahankan oleh otot muskulus digastricus. Proses digesti di dalam cavum oris berlangsung secara mekanis dan kimiawi, lidah akan menekan makanan ke arah palatum durum dan permukaan dorsal lidah (papilla) serta mencampur makanan dengan saliva kemudian mentransfer makanan dari satu sisi ke sisi lainnya, memastikan bahwa semua bagian makanan telah dikunyah hingga membentuk bolus. Bibir dan pipi juga berperan mengontrol cairan agar tidak keluar dari cavum oris.

Makanan berbentuk bolus, secara sadar kemudian dilempar oleh lidah menuju palatum durum dan palatum molle tertekuk ke atas menutup nasofaring untuk mencegah masuknya makanan ke rongga hidung. Epiglotis, kelepak tulang rawan yang fleksibel di atas laring, menekuk ke bawah sementara laring naik. Akibatnya, lubang menuju laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke esofagus. Makanan didorong ke esofagus menuju lambung secara peristalsis menuju arah grafitasi. Otot lingkar esofagus, yang biasanya tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat ketika laring naik selama penelanan. Ketika makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot lingkar kardia terbuka memungkinkan makanan memasuki lambung.

Proses pencernaan didalam lambung terjadi secara mekanis dan kimiawi lagi seperti di cavum oris yang dikontrol oleh gerak otot polos. Secara mekanis dibantu oleh lapisan otot muscularis dengan gerakan peristaltik yang akan membuat makanan uang ada dilambung diaduk-aduk, sedangkan secara kimiawi dibantu oleh enzim yang ada pada lambung untuk membantu proses pemecahan zat-zat dalam makanan, segingga makanan dapat dicerna dan diserap baik oleh usus. Ada empat jenis enzim yang berperan penting dalam proses pencernaan yaitu enzim lipase, amilase, protease dan peptidase. Pada tahap ini makanan akan dirubah menjadi chyme menuju usus halus dengan gerakan peristaltik yang terjadi karena kontraksi dan relaksasi jaringan otot di dinding usus halus, kemudian keluar melalui sfingker tilorus. Didalam usus halus mengalami pencernaan secara kimiawi dengan enzim yang dihasilkan sendiri oleh usus halus yaitu sukrase untuk memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa, kemudian enzim tambahan dari pancreas dan kantong empedu.

Setelah dicerna didalam usus halus, makanan berubah menjadi sari-sari makanan di absorbsi oleh pembuluh darah di ileum melalui fili fili. Setelah makanan diserap oleh usus halus, sisanya akan berupa sampah yang akan masuk ke usus besar. Didalam usus besar terjadi penyerapan air yang belebihan dari sisa makanan, terjadi pemecahan bahan yang tidak trecena oleh bakteri E-coli. Kemudian membentuk limbah sampah padat yang disebut feses. Feses kemudian berjalan menuju rectum dan terjadi defekasi melalui anus.

Share:

1 komentar:

Pengikut

Profile Penulis

Profile Penulis
Assalamualaikum Wr.Wb


Hallo semuanya. Terima kasih sudah berkunjung ke web ini.

Perkenalkan saya Lulu Putri Pratiwi dari Cilacap, Jawa Tengah. Saya kelahiran tahun 1998 bulan Juli Tanggal 28. Saya berprofesi sebagai Terapis Gigi dan Mulut di Puskesmas Jeruklegi II. Selain menjadi mahasiswa daring karena pandemi covid-19 yang tak kunjung usai, kesibukan saya sehari-hari adalah mengasuh anak mertua saya yang usianya hampir sama dengan saya dan anak saya yang usianya masih dibawah 1 tahun. Yup.. saya sudah menikah dan memiliki 1 anak. Alhamdulillah..

Saat ini saya sedang menyelesaikan study sarjana terapan di Poltekkes Kemenkes Semarang setelah sebelumnya menyelesaikan study diploma dikampus yang sama. Lulus diploma tahun 2018, bekerja di tahun 2019, menikah ditahun 2020, memiliki anak ditahun 2021..

Berenang adalah hobbyku. Namun semenjak bekerja dan memiliki anak, sepertinya hobbyku sudah tidak lagi berjalan. Sudah lupa kapan terakhir kali berenang untuk menenggelamkan semua pikiran yang selalu memutar di otak hehehe

Jika ada yang perlu ditanyakan silahkan kontak sosial media dibawah ini
Instagram : luluputripratiwi
Facebook : Lulu Putri

Artikel Terbaru

Kebiasaan Sehari-hari Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Popular Posts

Translate

Total Tayangan Halaman

Kalender Dan Jam